Tuesday 15 March 2016

Setelah Kematian Manusia Akan Mendengar 3 Jeritan, Jeritan Apa Saja Itu?



Berdakwah - Disebutkan dalam sebuahriwayat, tatkala ruh telah berpisah dengan tubuh, maka ia dipanggil dari langit dengan tiga kali jeritan.
- Wahai anak Adam (manusia), apakah engkau meninggalkan dunia, ataukah dunia meninggalkan engkau?
- Apakah engkau mengumpulkan ataukah dunia mengumpulkan engkau?
- Apakah engkau mematikan dunia ataukah dunia mematikan engkau?

Dan ketika mayat diletakkan untuk dimandikan, maka ia juga dipanggil lagi dengan tiga kali jeritan:

- Wahai anak Adam (manusia) manakah tubuhmu yang dulu kuat. Mengapa kini engkau menjadi lemah / tak berdaya?
- Manakah lisanmu yang lantang dulu. Apakah yang menyebabkan engkau diam sekarang?
- Manakah semua kekasihmu? Mengapa mereka semua meninggalkanmu?

Apabila mayat telah berada dalam kafan, ia dipanggil dengan tiga kali jeritan:

- Wahai anak Adam, engkau bakal berangkat ke tempat yang jauh tanpa mengangkat bekal.
- Engkau bakal keluar dari rumah serta tak bakal kembali lagi.
- Engkau sempat naik kuda serta tak bakal semacam itu lagi selama-lamanya. Engkau bakal menjadi penghuni rumah yang penuh kekecewaan.

Ketika mayat itu dipikul di atas usungan, ia dipanggil lagi dengan tiga kali jeritan:

- Wahai anak Adam, sungguh
tersanjung apabila engkau tergolong orang yang bertaubat.
- Sungguh beruntung apabila engkau beramal baik.
- Sungguh beruntung apabila kawan yang mendampingimu merupakan keridha’an Allah subhanahu wa ta’ala. Serta 
sebaliknya bakal sangat celaka apabila kawanmu merupakan kutukan Allah.


Ketika mayat diletakkan untuk dishalati, maka terdengar suara kembali:

- Wahai anak Adam, seluruh lakukanan yang telah engkau kerjakan bakal kau ketahui. Apabila amalmu baik maka kau bakal menonton yang baik-baik, apabila amalmu kurang baik maka kau bakal menonton sesuatu yang kurang baik.

Kembali terdengar seruan ketika mayat diletakkan di tepi kubur:

- Wahai anak Adam, apakah persiapanmu di dunia untuk rumah yang sempit ini?
- Kekayaan apa yang kalian persiapkan untuk kefakiran ini?
- Cahaya apakah yang kalian persiapkan untuk menghadapi tempat yang gelap ini?

Dan ketika mayat telah diletakkan di liang lahat, maka ia dipanggil lagi dengan tiga kali jeritan:

- Wahai anak Adam, ketika berada di punggungku dulu kalian bersenda gurau, kini kalian berada di dalam perutku serta menangis.
- Dulu engkau bersuka ria ketika berada di punggungku, kini engkau menjadi sulit serta berduka cita ketika berada di perutku.
- Dulu engkau dapat berkata ketika berada di punggungku, kini engkau menjadi diam ketika berada di perutku.

Ketika para pelayat / penta’ziah telah meninggalkan mayat seorang Muslim yang dikuburkan itu, yang terkadang berbuat dosa, tetapi rutin berusaha untuk menghilangkankan dosa-dosanya dengan amal-amal kebaikan, serta senantiasa memohon ampun terhadap Allah, maka kemudian Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “Wahai hamba-Ku, kini kalian dalam keadaan terpencil sendirian, mereka telah berangkat serta meninggalkan kalian dalam kegelapan kubur. Padahal selagi nasib kalian telah berbuat maksiat kepada-Ku sebab kepentingan mereka (yakni istri serta anak) tetapi Aku sangat kasihan terhadap kamu. Pada kali ini kalian bakal Aku beri rahmat dengan sesuatu yang mengagumkan seluruh mahluk serta Aku lebih kasihan kepadamu melebihi kasih sayang bunda terhadap anaknya [Lampuislam .org]

Referensi: Saifulloh serta Abu Shofia (2003). Menyingkap Tabir Alam Malaikat. Surabaya: Karya Agung

    Choose :
  • OR
  • To comment
No comments:
Write comments